Secara Etimologi Mesopotamia berasal dari
Bahasa Yunani yang Artinya “Between the Rivers” yaitu Dua Sungai. Sungai yang
dimaksud adalah Sungai Tigris dan Sungai Eufrat. Dilihat dari kondisi Geografi
disebelah Utara Mesopotamia dibatasi oleh bukit-bukit, gunung-gunung batu, dan
area pertanian. Sedangkan disebelah Selatan Mesopotamia dihiasi dengan rawa
yang luas dan tanah tandus.[1]
Berabad-abad lamanya Mesopotamia telah menjadi
pusat akulturasi terbesar yang pernah ada karena telah terjadi migrasi besar ke
arah Mesopotamia dari berbagai arah seperti Arabia dan Mesir. Maka tidaklah
heran jika Mesopotamia menjadi daerah yang memiliki banyak keragaman contohnya
dalam hal Hukum, hukum yang berlaku adalah “hierarchies of deities” yakni hukum
“Para Dewa” baik yang bersifat Indigenos maupun Imigran.[2]
Para
ahli sejarah menjelaskan bahwa di Mesoporamia telah terjadi pertumbuhan
kebudayaan yang melahirkan banyak perkampungan berawal dari Bangsa Ubaid
yakni bangsa yang pertama ada di daerah Mesopotamia sekitar tahun 5000 SM,
bangsa ini kemudian berbaur dengan bangsa Sumeria yang datang sekitar tahun
3000 SM, proses asimilasi yang terjadi telah membawa peradaban baru hal ini ditandai
dengan berdirinya kota-kota kecil disepanjang Mesopotamia seperti Erech, Eridu,
Lagash, Ur, Nippur dan yang lainnya.[3] ada yang
menyebutkan sekitar abad 3500 SM dan ada juga yang berpendapat sekitar
4000 tahun SM.[3] Akan
tetapi sistem tata Negara baru terbentuk pada awal millennium ke-3 SM.
[1] www.mesopotamia.co.uk, The British Museum (Di unduh tanggal 10 Maret 2013)[2] Alfred Warren Matthews, “World Religions” Third Edition (Canada: Wadshworth Publishing Company, 1999), h. 255
[3] http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/peradaban-lembah-sungai-eufrat-dan-tigris-sistem-pemerintahan-kepercayaan-kerajaan-kebudayaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar