Selasa, 18 Juni 2013

Responding Paper Agama Zoroaster

Responding Paper Agama Zoroaster
Disusun Oleh :


Muhammad Haikal Rahmatullah
1110032100011


Makalah ini Merupakan Resume dari makalah : Rita Hardianti


A.     SEJARAH
Agama Zoroaster didirikan oleh seseorang yang bernama Zarathustra, ia dilahirkan di Iran sekitar tahun 660 SM, Agama Zoroaster (Zoroatrianism) merupakan agama kuno / purbakala bangsa Arya yang berasal dari Persia kurang lebih 2500 tahun yang lalu. Meskipun memiliki sedikit pengikut, tidak kurang dari 130.000 orang diseluruh dunia, agama ini termasuk agama tertua di dunia. Seperti halnya agama Yahudi, Kristen dan Islam agama ini juga menganut ajaran Monoteisme.
Ketika Zarathustra Sewaktu kecil telah terjadi beberapa keanehan yang menandakan akan kebesaran dan kebenarannya, namun ketika ia dewasa banyak orang yang memusuhinya, karena itu ia berusaha pergi meninggalkan kampung halamannya, mengembara keberbagai tempat, kala itu Zoroaster sedang duduk di depan gua ditepi gunung tempat pertapaannya, diwaktu menjelang terbenam matahari ia tiba-tiba bergembira ria karena telah mendapatkan ilham, Dengan meninggalkan jasmaninya ia di tuntun oleh Vohu Mano (seorang makhluk halus disisi Tuhan) untuk menghadap tuhan, kemudian ia diberi sabda Tuhan dan diberi tahu tanda bukti yang agung, sejak dari peristiwa itu Zarathustra kerap kali menerima wahyu dari Tuhannya.
Agama Zoroaster pernah menjadi agama Negara dalam bangsa Persia dan Media, karena pada saat itu para Raja Persia telah akrab dan menganut  agama Zoroaster, dimasa kekuasaan Cyrus dan Darius agama Zoroaster mengalami titik keemasan, tingkat kemajuan semakin pesat hingga nyaris saja Agama Zoroaster menjadi agama dunia, akan tetapi ketika Iskandar Agung menaklukan Persia ia menghancurkan segala kitab-kitab Zoroaster dan mengganti agama ini dengan agama Yunani.
B.      KEPERCAYAAN
Dalam kepercayaan Zoroaster, tuhan yang menciptakan alam semesta ini adalah Ahura Mazda, namun disamping itu ada juga kekuatan lain yang bersumber dari Ahriman, jadi alam ini terjadi dari gabungan kekuatan antara Ahura Mazda dengan Ahriman atau cahaya dan gelap, konsep ini tidak jauh berbeda dengan konsep Yin dan Yang dalam agama Taoisme.
Manusia hidup karena kekuatan Ahura Mazda dan manusia mati karena kekuasaan Ahriman, segala pertentangan ini bersumber dari dua unsur yang berbeda keduanya tidak akan bisa saling mengalahkan inilah yang kemudian orang memahaminya dengan ajaran Dualisme.
Selain daripada konsep dualism para penganut Zoroaster juga dikenal sebagai agama penyembah api, karena dalam rumah ibadahnya selalu ada api yang terus menyala, bagi mereka api itu suci namun bukan api saja air dan tanah pun mereka percayai suci, maka tidak heran jika para penganut Zoroaster tidak mau menguburkan, membakar ataupun membuang ke laut jenazah orang mati karena itu dianggap akan mengotori yang suci, secara tradisi biasanya mereka menyimpan jenazah orang yang meninggal disebuah menara yang disebut (Tower of Silence). Adapun tahap-tahap yang dilakukan saat upacara kematian adalah sebagai berikut:
1.      Mayat dibiarkan di dalam sebuah ruangan di rumah selama tiga hari sebelum dibawa ke Dakhma, tempat untuk melaksanakan upacara kematian.
2.      Sesudah itu, mayat lalu dibawa ke Dakhma atau Menara Ketenangan.
3.      Di sana mayat akan ditelanjangi dan ditidurkan di atas menara yang terbuka dan dibiarkan agar dimakan oleh burung-burung.
4.      Sisa-sisa tulang kemudian dibuang ke dalam sumur.


C.      KITAB SUCI
Kitab suci agama Zoroaster disebut juga dengan kitab Zendavesta kitab ini ditulis sendiri oleh pendirinya Zarathustra, kitab ini berisi 4 komponen yaitu :
  1. Nyanyi-nyanyian
  2. Doa untuk melakukan sembahyang dan prosesi adat
  3. Upacara-upacara berqurban dan sajian
  4. Aturan dan perundang-undangan.
Pada awalnya kitab ini memakai bahasa Zend asli (Bahas Persia Kuno)_akan tetapi lambat laun bahasa ini semakin tidak bisa dimengerti  orang lagi, maka pada waktu pemerintahan daulah Sasanid (218-635) diupayakan proses penerjemahan kitab Zendavesta ini menggunakan bahasa Pahlevi (bahasa Persia Pertengahan).

D.     AJARAN AGAMA ZOROASTER
Jauh sebelum agama Zoroaster, agama Indi Iran memiliki kepercayaan yang mirip dengan agama Vedda, kemiripan itu diantaranya :
    1. Mengenal pemujaan terhadap dewa mithra yaitu dewa matahari
    2. Mengenal pemujaan terhadap dewa varunna yaitu dewa laut
    3. Mengenal pemujaan terhadap dewa hauma yaitu dewa soma(nama tumbuh-tumbuhan)
    4. Mengenal adany kasta, yaitu:
Kasta kepala negara dan pendeta
Kasta militer
Kasta petani atau penggarap tanah

Sejak awal Zarathusta menolak monsep Monotheisme, akan tetapi menurutnya hanya ada satu dewa yang ia pertahankan yaitu dewa Asura (dewa alam), selanjutnya ia sebut sebagai Ahura Mazda. Walaupun demikian pengaruh kepercayaan Indo Iran masihlah melekat pada tradisi Zoroaste

E.      HARI-HARI BESAR
Dalam Tradisi agama Zoroaster, ada beberapa hari-hari besar (Gahambars) yang selalu diperingati diantaranya adalah :
1.      Perayaan Tahun Baru (Naw Ruz atauNoruz)
2.      Festival Seribu Hari (Sada) yang dirayakan di dekat sungai, Pengenangan akan orang-orang yang telah meninggal
3.      Hari kelahiran Zoroaster

F.       SURGA DAN NERAKA
Konsep Surga dalam Zoroaster memiliki persepsi tersendiri, surge adalah suatu keadaan yang kembali kepada kehidupan dunia yang ideal dipulihkan, disurga seluruh keluarga manusia berkumpul dalam suatu kehidupan abadi dan kenikmatan yang abadi pula.
Neraka di dalam agama Zoroaster bukanlah sebuah tempat penyiksaan abadi, akan tetapi tempat yang bersifat sementara dan merupakan tempat penyucian dari noda-noda dosa, akhir dari penyucian dosa ini terjadi pada proses pengadilan (nisab) terakhir pada akhir zaman.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar